Pengertian Cinta Kasih
A. Secara Terminologi dan Etimologi
· Secara Terminologi
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan
Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan
dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun
perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan
dijelaskan seperti berikut:
- Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros.
- Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia.
- Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape.
- Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge.
· Secara Etminologi
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa
Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat
lebih banyakkosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa
Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan
agape.
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang
mendalam. Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih,
yaitu:
- Perasaan
- Pengenalan
- Tanggung jawab
- Perhatian
- Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving)
menyatakan bahwa ke empat gejala: care, responsibility, respect, knowledge
muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika
seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada
tanggung jawab pada si anak. Sementara tanggung jawab dan pengasuhan tanpa rasa
hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan
menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan, dan individu lainnya pada sikap
otoriter.
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup
(manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap
makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan
manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan
didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang
paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat
berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan
melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya.
Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung
individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia
alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3
unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa
seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling
bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
B.
Cinta Menurut Ajaran Agama
· Cinta Menurut Agama ISLAM
Shalat menurupakan wujud cita kasih umat islam terhadap
Tuhannya
Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam
Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian. Cinta Rahmah, cinta penuh kasih
sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi. Cinta Mawaddah, cinta yang
menggebu-gebu atau cinta yang membara.
Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut
ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada
yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
Cinta Shobwah, cinta
yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar
dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan
cinta buta.
Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran
mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan,
karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis
sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang. Dalam agama Islam, cinta yang
dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta
terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk
ciptaan-Nya.
· Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan
& Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan
tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor
13:3)
· Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan
terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya
terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang
Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai
eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
Eka pramana ialah
makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/
hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek
kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
Tri pramana ialah
makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan
ide/pikiran, seperti manusia.
· Cinta menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi
judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya
terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang
tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta,
seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang
memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu
indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis
atau cinta dalam lingkup keluarga.
Bentuk Bentuk Cinta
A. Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati,
mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan.
Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka
seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta
terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih
sayang atau belas kasih.
B. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya
perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih yang telah
mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita atau suami dan
istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’ mengatakan,
“di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat
dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan
melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta tidaklah akan
kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan pribadinya
akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi
seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau
kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat
menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat
menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan
dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb.
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal bentuk tari
kemesraan seperti tari Karonsih dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa Tengah, tari
Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni tari disajikan dalam upacara pernikahan.
C. Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan.
Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan
manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta
alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6
rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha
pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu
diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada
Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam
bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara
pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah,
dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat
merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini
sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti
manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan
kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya
dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa
yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan
atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang
Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan
pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya pun
terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang kulit.
Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang bersifat
mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam
agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun
mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada lagu yang
mengagungkan nama Tuhan.
D. Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat
melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa
iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan
atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang
sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong
untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap
orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang
berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa
dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.
E. Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar
orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih
terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara
keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak
terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah
cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan
dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali dicampur baurkan dengan
pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman intimitas,
kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih erotis adalah rasa
cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar