MAKALAH
ILMU
SOSIAL DASAR
“KONDISI
KEBUDAYAAN DI INDONESIA”
Disusun
Oleh :
Ivan Rezki
Sahdani Loi (33418435)
KELAS
1ID01
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
Mata
Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen :
Ratna Susilowati
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Kata budaya
berasal dari bahasa Sansekerta budhayah,yaitu bentuk jamak dari budhi
yang berarti budi atau akal.Dengan demikian,kebudayaan diartikan sebagai
hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Kata kebudayaan dalam bahasa
Inggris diterjemahkan dengan istilah culture dan dalam bahasa Belanda
disebut cultuur. Kedua bahasa ini berasal dari bahasa latin yang
colere berarti mengolah,mengerjakan ,menyuburkan dan mengembangkan
tanah(bertani) .dengan demikian culture atau cultuur berarti
sebagai segala hal daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Selo
Soemarjdjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya rasa dan cipta masyarakat.
Budaya
Indonesia , seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki budaya yang sangat
banyak dan beragam. Tetapi banyak kebudayaan-kebudayaan di Indonesia yg hampir
punah. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya yaitu pengaruh
globalisai dan perkembangan teknologi. Globalisasi dan perkembangan teknologi
menyebabkan masyarakat Indonesia kurang tertarik kepada budaya sendiri dan
malah tertarik dengan kebudayaan luar yg belum tentu sesuai dengan masyarakat
Indonesia.
II
. Rumusan Masalah
1. Masih diterapkankah
kebudayaan di Indonesia ?
2. Apa contoh
kebudayaan yg masih diterapkan di Indonesia?
3. Apa yang harus kita
sikapi terhadap kebudayaan Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Masih diterapkankah kebudayaan di Indonesia ?
Masih , tetapi banyak diterapkan didaerah perdesaan saja, kalau didaerah perkotaan
sudah jarang karena di kota terdiri dari
berbagai suku dan budaya sehingga susah untuk di diterapkan.paling kalau di
kota yang masih diterapkan yaitu budaya yg bersifat norma masyarakat. Di kota
juga banyak terjadi adopsi budaya luar yg kebarat-baratan akibat dari pengaruh
globalisasi dan perkembangan teknologi.
2.2
Contoh kebudayaan yg masih diterapkan di
Indonesia
Ada beberapa kebudayaan yg masih
diterapkan di Indonesia antara lain yaitu ;
1.
Sunatan di Aceh
Bagi masyarakat urban, sunatan buat
anak biasanya digelar secara sederhana. Pagi anak diantar ke rumah sakit untuk
dikhitan, sorenya bikin syukuran dan bagi-bagi makanan di lingkungan rumah lalu
sudah.
Tapi buat masyarakat yang masih
memegang teguh tradisi, sunatan dilakukan dengan prosesi yang panjang dan
membutuhkan biaya yang tak sedikit. Contohnya tradisi sunatan di Aceh yang
prosesinya dimulai tiga hari sebelum si anak disunat.
Di Aceh, walah hanya satu anak yang
sunatan, seluruh warga desa bergerak. Prosesi sunatan di Aceh full aturan adat
dari konsep pakaian hingga makanan.Walhasil, biaya penyelenggaraannya pun cukup
besar.
2.
Mitoni
Mitoni adalah upacara mempersiapkan
kelahiran bayi saat usia kehamilan 7 bulan. Upacara adat Jawa ini lekat dengan
budaya Islam.
Jika diselenggarakan dengan adat
Jawa utuh, prosesi mitoni membutuhkan seharian penuh dan biaya yang relatif
besar. Upacara ini mirip-mirip dengan pernikahan Jawa, ada sungkeman dan
siraman. Keluarga yang menggelar upacara ini juga harus mengundang tetangga dan
kenalan untuk ikut mendoakan si jabang bayi.
3.
Rambu Solo
Jangan salah ya, rambu solo yang satu
ini bukan rambu lalu lintas dari Kota Solo.
Tradisi mengantar kepergian jenazah
di Toraja ini menjadi daya tarik wisata Sulawesi. Sebab, upacaranya digelar
secara rumit tapi menarik.
Rambu Solo wajib digelar masyarakat
asli Toraja. Jika salah seorang keluarga meninggal tapi belum digelar Rambu
Solo, jenzahnya akan diperlakukan seperti orang sakit. Dia bakal diberi
makan-minum, ditidurkan di ranjang, dan bahkan diajak mengobrol.
Saking besarnya biaya Rambu Solo,
banyak warga Toraja yang harus menunggu hingga berminggu-minggu bahkan
bertahun-tahun untuk melaksanakannya. Sebab, mereka harus mengumpulkan uang
dulu sampai cukup untuk membayar seluruh prosesi yang bisa mencaapai ratusan
juta rupiah.
4.
Tiwah
Tiwah mirip-mirip ama rambu solo.
Sekali bikin acara tiwah, rencana nikah bisa-bisa ditunda sampai bertahun-tahun
karena biaya abis buat tiwah .
Sementara Toraja punya Rambu Solo,
warga Dayak di Kalimantan punya Tiwah. Tradisi ini digelar untuk menyucikan
jiwa orang yang telah meninggal agar diterima di surga.
Sama seperti masyarakat Toraja,
komunitas Dayak juga harus menabung lama untuk menyelenggarakan tradisi yang
digelar non-stop selama sebulan ini. Biaya untuk menyelenggarakan Tiwah puluhan
hingga ratusan juta rupiah. Tapi biasanya warga setempat ikut mengumpulkan
sumbangan bagi keluarga yang akan menyelenggarakannya.
5.
Ngaben
Ngaben jadi daya tarik wisatawan
asing di Bali. Kalau ada tiketnya bisa balik modal kali ya. hehehe
Ngaben adalah tradisi pembakaran
jenazah di Bali. Tradisi di Indonesia yang masih dilestarikan ini bisa menyedot
dana puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Dulu Ngaben digelar secara
perseorangan. Artinya bila seorang anggota keluarga meninggal, maka keluarganya
akan menggelar Ngaben agar jiwanya tenang. Tapi sekarang warga Bali lebih
sering menyelenggarakan Ngaben secara bersama-sama.
Sebab, biaya penyelenggaraan bisa
ditanggung bersama. Sementara menanti barengan, jenazah keluarga tersebut akan
dikubur atau disimpan di dalam rumah hingga Ngaben tiba.
Tradisi-tradisi itu memang terbilang
mahal, tapi sebisa mungkin dilestarikan. Sebab tradisi itu menjadi kebanggaan
Indonesia dan anak-cucu harus tahu bahwa negeri kita kaya dan membanggakan.
Soal biaya pasti ada jalan keluar.
Dalam tradisi di atas disebutkan contoh langkah penghematan, seperti menggelar
bersama atau menabung dulu.
Jika mungkin, pemerintah bisa
dimintai bantuan. Pasalnya, penyelenggaraan tradisi itu juga bermanfaat buat
pemerintah, terutama dalam hal industri wisata.
2.3 Apa yang harus kita sikapi terhadap kebudayaan
Indonesia ?
Salah satu cara
yang tepat untuk mengisi kemerdekaan bagi para generasi penerus adalah dengan
melestarikan kebudayaan bangsa dengan cara mempelajarinya. Kebudayaan bangsa
merupakan warisan leluhur yang mengandung nilai-nilai luhur cerminan dari
kehidupan manusia dan masyarakat.
Sebuah masyarakat memiliki budaya dan nilai-nilai yang dijaga dan diteruskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. kita harus bersikap peduli dan tidak apatis terhadap kebudayaan Indonesia, karena itulah ciri khas bangsa Indonesia yg tidak dimiliki bangsa lain.
Sebuah masyarakat memiliki budaya dan nilai-nilai yang dijaga dan diteruskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. kita harus bersikap peduli dan tidak apatis terhadap kebudayaan Indonesia, karena itulah ciri khas bangsa Indonesia yg tidak dimiliki bangsa lain.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Budaya atau
Kebudayaan adalah ciri khas yang terdapapat didalam suatu negara ataupun
didalam suatu daerah. Kebudayaan juga termasuk suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Akan tetapi banyak kondisi kebudayaan Indonesia yg hampir
punah, oleh sebab itu tugas kita lah untuk menjaganya.
2. Saran
Jadilah orang yang peduli terhadap
kebudayaan bangsa. Salah satunya dengan cara mempelajari kebudayaan daerah sendiri.
Dengan mengikuti dan mempelajari budaya bangsa, seiring dengan berjalannya
waktu, akan muncul rasa mencintai. Pada akhirnya, akan timbul keinginan untuk
mengembangkan dan melestarikann
3.Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar