Generasi muda pada saat ini
merupakan generasi milenial,yaitu generasi anak muda yang lahir dalam rentang
tahun 1980-an sampai 2000. Sehingga boleh dikatakan orang yang berada di usia
15-34 tahun merupakan generasi millennial yang
dianggap mengalami transformasi life
style drastis, terutama sejak berkembangnya teknologi digital yang
semakin pesat.
Salah
satu karakter yang paling kentara dari generasi ini adalah daya konsumtif yang
tinggi yang disebabkan pergeseran gaya hidup yang signifikan. Banyak sifat
buruk generasi milenial yang harus
diubah antara lain :
1.
Maunya serba yang praktis dan langsung jadi
Adanya pemanfaatan teknologi
digital yang semakin pesat membuat para millennial lebih memilih sesuatu yang serba instan. Millennial pada hakikatnya tidak
mau ambil pusing berbagai hal yang mungkin perlu dipertimbangkan. Pemikirannya
serba cepat dan kadang mengabaikan pendapat yang diberikan orangtua. Seperti
contoh kecilnya ketika ingin membuka usaha dan memulai karier sebagai seorang digital entrepeneur muda.
Banyak aspek yang perlu
dipertimbangkan dan dalam hal ini orangtua yang berperan sebagai penanam modal
juga akan memberikan masukan. Para millennial perlu
belajar bahwa membuka usaha itu tidak semudah yang terlihat di berbagai produk
iklan di social media yang
tampak menggiurkan buat dilakoni. Kadang restu orangtua lah yang paling
dibutuhkan dalam hal ini.
2.
Kesopanan dan rasa hormat yang mulai meluntur
Nilai moral pada generasi millennial mulai memudar karena
pesatnya arus informasi yang menyugesti mereka ke arah pemikiran liberal.
Karakteristik mereka yang cenderung bebas dan punya pemikiran sendiri ini
seringkali membuat para orangtua gundah. Meski gak secara langsung diungkapkan,
orangtua sebenarnya takut jika anaknya memiliki pemikiran bebas dan kesopanan
yang mulai meluntur.
Bukan
hanya dengan mereka tetapi juga orang lain yang lebih tua seperti guru di
sekolah. Para millennial sepertinya
perlu lebih dekat dengan orangtua dan tetap memperhatikan nilai dasar yang
sudah ditanamkan keluarga.
3.
Alergi dengan pekerjaan rumah
Millennial rata-rata memiliki waktu
yang boros untuk berada di depan PC, smartphone tablet, dan televisi
setiap harinya. Tercatat bahwa angka tersebut meningkat 17 kali per jam dari
generasi sebelumnya. Hal ini juga jadi penyebab kenapa para millennial alergi buat melakukan
pekerjaan rumah seperti sekadar membantu mencuci atau membersihkan rumah.
Seringkali
mereka bakal mencari alasan yang beragam saat dimintai bantuan Ibu, ada yang
menunda dan bilang masih membalas chat atau
melanjutnya streaming video
di youtube. Kamu juga gak nih?
4.
Apatis terhadap dunia nyata, termasuk interaksi keluarga
Bukan hanya kepekaan dan gaya
interaksi di dunia nyata yang mulai berkurang, tapi juga komunikasi di
lingkungan rumah, keluarga, ataupun tetangga yang makin diabaikan. Para millennial boleh jadi punya
ratusan teman dan ribuan followers di
instagram, tapi siapa yang tahu jika teman mereka di dunia nyata cuma bisa
dihitung jari. Hal ini juga salah satu perilaku yang membuat resah orangtua
karena tahu bahwa anaknya kurang bisa bersosialisasi di dunia nyata.
5.
Lebih mendengarkan komentar orang lain daripada arahan orangtua
Untuk mendapatkan personal branding yang
diinginkan, para millennial selalu
terpacu buat menuai komentar atau review positif
dari orang lain. Jika personality yang
dimiliki mereka tidak kuat, bukan tidak mungkin social media pressure atau stress karena komentar negatif
di media sosial akan membuat mereka depresi. Dalam hal ini, terkadang
para millennial mengabaikan
arahan orangtua sehingga hal buruk seperti ini kerap terjadi.
Sumber
: https://www.idntimes.com/life/family/fajar-laksmita-dewi/7-sifat-millennial-yang-bikin-resah-orangtua/full
Tidak ada komentar:
Posting Komentar