I. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Jadi Penderitaan
merupakan menanggung / merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaaan
dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan merupakan
realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dihindari. Suatu peristiwa
yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Maka dari itu penderitaan itu bertingkat-tingkat ada yang berat ada
yang ringan, dam peranan individulah yang menentukan berat tidaknya penderitaan
tersebut.
Kadang penderitaan yang menimpa manusia itu disebabkan
karena perbuatan buruk manusia itu sendiri, dapat terjadi dalam hubungan sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitanya.
- Contoh Penderitaan
yang terjadi dalam hubungan sesama manusia yaitu :
· Perbuatan
semena-mena kepada pembantu rumah tangga.
Akibatnya pembantu merasa menderita fisik karena majikan
sering memukulinya dengan semena-mena. Pembantu juga dapat menderita psikis
seperti merasa ketakutan. Bukan hanya pembantu saja yang bisa mengalami
penderitaan karena perbuatan ini, tapi majikanpun bisa mengalaminya. Jika
pembantu (korban) melaporkan perbuatan majikannya ini ke pihak yang berwajib,
maka sang majikanpun bisa dijatuhi hukuman pidana penjara karena telah
menganiaya. Hukuman dipenjaranya majikan, dapat mengakibatkan penderitaan.
- Contoh Penderitaan
yang terjadi dalam hubungan manusia terhadap lingkungan :
· Banjir dan
tanah longsor.
Banjir disebabkan karena pembuangan sampah di sungai oleh
warga, daerah resapan yang kurang, gorong-gorong yang kurang ataupun
gorong-gorong yang dipenuhi tanah/ sampah sehingga air hujan tidak dapat
mengalir, dan penebangan hutan secara liar. Penyebab tanah longsor pun masih
ada hubungannya dengan banjir yaitu penebangan hutan secara liar tanpa adanya
sistem tebang piih terlebih dahulu. Jika sudah terjadi banjir dan tanah longsor
yang menimpa daerah disekitar kita, yang menanggung penderitaannya adalah kita
sendiri. Seperti rumah tenggelam oleh banjir yang mengakibatkan kita harus
mengungsi di tempat yang ala kadarnya dan makananpun juga seadanya. Sebagian
dari barang-barang kepunyaan kita yang hanyut atau rusak dikarenakan oleh
banjir.
Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya,
tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna
agar manusia sadar untuk tidak berpaling dariNya. Penderitaan itu bersifat
universal dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua
maupun muda.
II. Jenis – jenis Penderitaan
a. Penderitaan
secara lahiriah :
Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena mengalami
kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan,
atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri
keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem,
seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat
kedinginan. Penderitaan secara lahiriah juga dapat terjadi karena adanya suatu
penyakit dan juga siksaan fisik.
b. Penderitaan
secara batiniah :
Penderitaan yang secara batiniah seperti sakit hati karena
dihina, sedih karena kerabat meninggal, atau penyesalan karena tidak melakukan
yang diharapkan. Jika berkelanjutan penderitaan ini dapat menimbulkan gejala
pada penderita bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan
agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Lebih jauh lagi penderitaan secara batiniah ini dapat
mengakibatkan seseorang mengalamai gangguan kejiwaan atau dalam bahasa
psikologi dapat juga dinamakan kekalutan mental. Kekalutan mental terjadi
akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi
sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
· Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rokhaninya
· Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita ganguaan kejiwaan bila
menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan
atau memecahkan persoalan.
· Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam
gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental:
· Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna; hal-hal
tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara
berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
· Terjadinya
konflik sosial budaya; terjadinya konflik sosial budaya diakibatkan norma
berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga
ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi. Misalnya orang pedesaan yang berat
menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit
menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
· Cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam
lingkungan seperti :
1. kota – kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yang tidak beragama
5. orang yang terlalu mengejar materi
c. Penderitaan
secara lahir batin.
Penderitaan lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan
pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain
penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat
kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya
mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian
menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut sakit.
III. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia
yang tidak dapat dielakan. Orang yang bahagia juga harus siap menghadapi
tantangan hidup bila tidak yang muncul penderitaan. Dan orang yang menghadapi
cobaan yang bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian.
Karena penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan
kebahagian yang lalu maupun yang akan datang. Akibat penderitaan yang
bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang
dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.
Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila
manusia dapat mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang
berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan
diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat
dari penderitaan yang dialami.