MANUSIA
Manusia adalah salah satu makhluk
hidup yang diciptakan oleh Tuhan yang paling sempurna, karena memiliki akal,
pikiran, napsu, dll. Karena memiliki napsu, manusia cenderung tidak pernah puas
atas segala sesuatu yang sudah dimilikinya. Itulah yang membuat pikiran manusia
semakin maju. Karena ia akan selalu berusaha untuk memenuhi keinginannya.
Manusia merupakan makhluk
social oleh karena itu manusia memiliki kehidupan yang sangat rumit, mereka
tidak dapat hidup sendiri, mereka pasti memiliki hubungan dengan segala sesuatu
di dalam ruang lingkup hidupnya, baik itu hubungan dengan sang pencipta, sesama
manusia, lingkungan sekitarnya maupun dengan mahluk lain di alam ini. Semua
aspek relasi hidup tersebut haruslah terpenuhi secara merata.
Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia),
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi.
Karena manusia itu bermacam-macam,
mereka digolongkan dalam beberapa hal. Seperti jenis kelamin (Laki-laki atau
Perempuan), Usia, Kepercayaan / agama, sampai ciri-ciri fisiknya seperti bentuk
wajah, rambut, warna kulit, dll.
Unsur-Unsur yang Membangun Manusia
Manusia terdiri dari 4 unsur:
- Jasad : Tubuh manusia yang dapat dilihat dan diraba
- Hayat : Unsur hidup yang ditandai dengan aktivitas
- Ruh : Bersifat spritual berhubugan langsung dengan Tuhan
- Nafs : Kesadaran/akal tentang diri sendiri
Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung
Tiga Unsur :
- ID : Merupakan kepribadian yang mendasar
- EGO : Bagian dari ID sebagai kepribadian yang berbeda dari lainnya
- SUPER EGO : Struktur kepribadian yang paling akhir terbentuk dari luar
Hakekat Manusia antara lain:
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah seperangkat
peraturan yang dibuat oleh suatu masyarakat tertentu, dan disetujui /
disepakati oleh masyarakat tersebut sehingga menjadi cirri khas masyarakat
tersebut. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
1. Sistem
Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai
homo religieus. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di
atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu
manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang
sekarang menjadi agama.
2. Sistem
organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal,
maka disusunlah organisasi kemasyarakataan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk
manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan
dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat
juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah
diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui
bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas.
Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
4. Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai
homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara
umum terus meningkat.
5.
Sistem Teknologi
dan Peralatan.
Merupakan produk dari
manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirarmya yang
eerdas dan dibantu dengan tangannya
yang dapat memegang sesuatu dengan erat,
manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat
ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu meneukupi
kebutuhannya daripada binatang
6.
Bahasa.
Merupakan produk
dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa
manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk
tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalam
bentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi
bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil
dari manusia sebagai homo
aestetieus. Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya
untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata
memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu
pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang
semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
Masalah lain yang juga penting
tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan. bahwa kebudayaan
dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah
(material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah
(spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.
Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wijudnya, kebudayaan
mempunyai tiga wujud yaitu :
- Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
- Kompleks aktivitas
- Wujud sebagai benda
Orientasi Nilai Budaya
- Hakekat hidup manusia : hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern
- Hakekat karya manusia : setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk menambah karya
- Hakekat waktu manusia : hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, masa lalu atau mas kini
- Hakekat alam manusia : ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu dengan alam
- Hakekar hubugan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerka perubahan
kebudayaan disebabkan oleh :
- Perubahan jumlah penduduk
- Perubahan lingkungan hidup
Faktor yang Mempengaruhi Diterima
atau Tidak Unsur Kebudayaan Baru
- Terbatasnya masyarakat memiliki hubugan atau kontak
- Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan
- Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan
- Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat
Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana
itu hubungan keduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia
dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu
sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang
lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya
hams menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat
dilakukan dengan lebih cermat.
Lalu hubungan antara manusia dengan
kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap
kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu:
1) Sebagai penganut kebudayaan,
2) Sebagai pembawa kebudayaan,
3) Sebagai manipulator kebudayaan,
4) Sebagai pencipta kebudayaan
Dari sisi lain, hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling
terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga
tahap, yaitu:
1. Eksternalisasi, yaitu proses
dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana
manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari
manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses
dimana manusia sergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga
manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar